Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Akan Mengajukan KPR

f:id:jolceksoe:20171003152238j:plain

Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Akan Mengajukan KPR

KPR Tanah yang memiliki kepanjangan yakni Kredit Pemilikan Rumah semakin digemari oleh masyarakat Indonesia yang menginginkan untuk dapat memiliki rumah dengan cara kredit. Kredit jenis ini dapat dilakukan dengan cara meminjam dana kepada pihak bank untuk membeli tanah maupun kavling.

"Kredit ini merupakan salah satu fasilitas yang bernama Kredit Kepemilikan Tanah atau yang dapat disingkat menjadi KPT.

Arti dari KPT sendiri yaitu sebuah fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh pihak bank yang berguna untuk membantu mewujudkan keinginan masyarakat untuk memiliki tanah maupun kavling lahan.

Cara Melakukan KPR Tanah Dengan Benar

Pada dasarnya hal yang perlu untuk dilakukan ketika akan mengajukan kredit tersebut yaitu melengkapi formulir peminjaman yang telah disediakan, kemudian melengkapi semua berkas persyaratan yang telah ditentukan.

"Apabila telah lolos administratif, langkah selanjutnya biasanya adalah penyerahan sertifikat tanah kepada pihak bank untuk pengecekan keaslian sertifikat.

Dan jika telah dinyatakan bahwa sertifikat yang anda miliki adalah sertifikat asli, maka dengan mudah akad kredit dapat dilakukan dengan pihak bank yang menggunakan sertifikat tanah sebagai sebuah jaminan peminjaman. Durasi waktu untuk pengajuan permohonan kredit ini sangat bervariasi jenisnya, hal itu dikarenakan oleh kelengkapan data yang telah diajukan, tetapi kebanyakan pihak bank dapat menjamin bahwa waktu yang diperlukan yaitu sekitar 2 minggu.

Perbandingan dan Perbedaan Kredit

Jika dibandingkan dengan KPR dan KPA, maka KPR Tanah (KPT) tak beda jauh jika dilihat dalam hal peminjaman debitur karena pihak bank juga memberikan fasilitas tersebut dengan jaminan surat tanah. Tetapi apabila dilihat dari segi populer tidaknya, tentunya Kredit Pemilikan Tanah memang masih kalah, tetapi hal itu tidak perlu dikhawatirkan karena bukan berarti fasilitas ini cenderung buruk, karena investasi melalui sebidang lahan memang ada baiknya untuk tetap dilakukan.

Sebagai contohnya ialah investasi sebagai warisan untuk anak di kemudian hari, jika dipikirkan lagi ketimbang dana yang ada digunakan untuk membeli sebuah rumah ataupun sebuah apartemen yang pastinya dapat menghabiskan biaya yang cukup besar untuk perawatannya, lebih baik mending jika dana tersebut digunakan untuk berinvestasi dalam bentuk tanah.

Tips Mengajukan KPR

Karena tanah pun juga dapat disewakan untuk jangka waktu tertentu sesuai keinginan pemiliknya, melalui sebuah sistem yakni sistem kepimilikan hak pakai atas lahan yang dimiliki. Tetapi meskipun cukup menggiurkan, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan mengajukan KPR Tanah, yakni sebagai berikut.

  • Lokasi

Ketika akan membeli sebuah properti, baik rumah, apartemen ataupun tanah, faktor yang paling sering menjadi pembicaraan adalah lokasi. Lokasi tanah yang berada di daerah pedalaman biasanya mempunyai presentase harga naik yang lebih kecil jika dibandingkan dengan lokasi tanah yang berada strategis misalnya di pusat kota. Memang harga yang sering dibanderol untuk tanah yang berada di lokasi strategis cukup mahal. maka sebaiknya jika anda ingin membeli lahan pilihlah lokasi yang berada di sekitaran kota tetapi tidak terlalu masuk ke dalam. Dan jika dilihat dari harganya, lokasi yang berada di kawasan tersebut dapat dikatakan baik dengan penawaran harga yang tidak terlampau mahal.

  • Potensi

Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan ialah potensi wilayah yang akan dijadikan untuk KPR Tanah, karena memang pada dasarnya tanah yang akan dibeli memang difungsikan sebagai sebuah investasi maupun warisan untuk anak kelak. Sebaiknya amatilah perkembangan tata ruang kota dalam waktu pinjaman 5, 10 hingga 20 tahun mendatang agar dapat mengetahui lahan yang berada dekat dengan pengembang swasta pasti juga dapat memberi peningkatan akses juga harga tanah di waktu yang akan datang.

  • Biaya Tambahan

Sebaiknya perhatikan lagi lebih jauh ketika berencana untuk KPR Tanah, hal ini dikarenakan dapat mempengaruhi modal awal yang akan anda keluarkan di waktu awal. Selain itu beberapa dana tambahan lainnya yang tak kalah penting untuk diperhatikan ialah pajak PPh, biaya untuk balik nama, biaya untuk notaris dan lain- lain.

  • Kondisi Tanah

Sebelum anda memutuskan untuk mengajukan KPR Tanah, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu jenis kontur tanah yang akan anda beli, pastikan bahwa tanah tersebut bukan tanah bergerak yang berarti mudah longsor karena memiliki banyak resiko di kemudian hari.

  • Luas Tanah

Luas tanah yang dapat dijadikan sebagai sebuah investasi memang tergantung dengan kemampuan dana anda. Tetapi apabila anda tidak termasuk sebagai seorang developer properti, maka tidak diharuskan untuk membeli tanah dengan ukuran yang terlalu luas. Sebaiknya tentukanlah sendiri luas tanah yang cukup dan ideal yang dikira-kira cukup untuk dibangun sebuah tempat tinggal yang layak untuk dihuni. Hal ini sudah pasti dapat menjadi aya tarik dan nilai jual di lain hari, juga kemudahan yang didapatkan ketika akan dijual kembali. Untuk itu tentukanlah ukuran yang tepat sebelum anda membeli lahan.

  • Biaya

Membeli sebidang tanah tidak hanya dilihat dari berapa harga per meter persegi, akan tetapi lebih baik jika diperhatikan lagi faktor biaya yang lainnya juga misalnya biaya untuk administrasi dengan pihak Pejabat Pembuat Akta Tanah atau disingkat menjadi PPAT, perpajakan dan sebagainya. selanjutnya maka pengurusan legalisasi maupun kepemilikan tanah dapat berjalan dan selesai tanpa memerlukan waktu yang lama.

  • Tidak Likuid

Tanah ataupun lahan adalah salah satu jenis investasi yang memiliki sifat tidak likuid atau dpat diartikan sebagai sebuah investasi yang tidak dapat diuangkan dengan kurun waktu yang terkesan singkat. Maka sebaiknya jika tanah tidak dijadikan sebagai dana darurat yang dapat dicairkan kapan saja. Jadi sebisa mungkin jika anda KPR Tanah dari dana yang tidak terpakai di waktu anda membeli tanah tersebut.

  • Bebas Sengketa

Untuk menghindari resiko tanah yang bersengketa maka hal yang harus dilakukan ialah jangan membeli tanah yang memiliki status sengketa warisan, ataupun tanah yang menjadi jaminan pihak bank, bahkan dengan dokumen berkas yang tidak lengkap. Karena biasanya tanah dengan ciri-ciri tersebut tidak dapat dijamin kejelasan pemiliknya dan pasti akan menyusahkan dan bisa saja menjadi merugikan di lain waktu. Untuk dapat mengetahui bahwa tanah yang akan anda beli bersengketa atau tidak ialah mencari tahu riwayat tanah. Sebaiknya jika anda bertanya secara langsung kepada pejabat daerah setempat ketika anda memutuskan untuk membeli tanah yang sudah anda incar untuk mengetahui kebenaran asal-usul dari lahan tersebut.

  • Bebas Penggusuran

Untuk menghindari resiko yang cukup besar yakni penggusuran, maka sebelum anda memutuskan untuk KPR Tanah perhatikan lagi kejelasan pemiliknya, jangan membeli tanah milik negara maupun sebidang tanah yang telah terdaftar di dalam peta rencana pemangunan oleh pemerintah. Karena tanah tersebut dapat menjadi sebuah target pembebasan lahan. Dan ketahuilah bahwa dewasa ini, memiliki sertifikat kepemilikan tanah pun tidak dapat menjadi sebuah jaminan tanah untuk bebas dari resiko penggusuran.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan mengajukan KPR Tanah diatas dapat menjadi pertimbangan dan patokan ketika akan mengajukan Kredit Pemilikan Tanah kepada pihak Bank.