Tips Jitu Mengatasi Sulitnya Menutup Kartu Kredit

f:id:jolceksoe:20171027154807j:plain

Memiliki kartu kredit memang sudah menjadi perkara biasa bagi kita yang sudah merasa hidup mapan. Pada awalnya, memiliki kartu kredit memang terasa memudahkan berbagai hal. Namun, setelah lewat jangka waktu tertentu, apakah Anda mulai merasa bahwa kartu kredit kerap merugikan? Lalu Anda pun mulai berpikir untuk menutupnya. Akan tetapi, ternyata Anda justru dipersulit oleh pihak bank. Sebenarnya, seperti apa cara menutup kartu kredit yang benar?

4 Alasan Menutup Kartu Kredit

Sebelum bicara soal cara penutupan kartu kredit. Ada baiknya kita bicara soal dampak buruk serta alasan mengapa kartu kredit harus segera ditutup. Berikut adalah ulasannya

  1. Pengeluaran Makin Tak Terkontrol

Kartu kredit membuat banyak orang berpikir mereka punya ‘kelebihan uang’. Misalnya saat sedang menginginkan sebuah barang, Anda akan membelinya dengan cara menggesek kartu kredit walau sedang tidak punya uang. Apalagi saat itu barang tersebut limited edition. Setelah membelinya Anda merasa puas, tapi tidak demikian saat tagihan datang.

Justru jika tidak segera ditutup, Anda dikhawatirkan akan semakin boros dan menumpuk utang. Meski tidak mempengaruhi skor kredit, hal ini mungkin bisa menghalangi Anda mendapatkan kenaikan limit jika di lain waktu mengajukan kartu kredit baru.

  1. Selalu Membayar dalam Jumlah Minimum

Total bunga 2,95 persen per bulan mungkin terkesan ringan. Tapi kalau Anda punya kebiasaan membayar tagihan dalam jumlah minimum, maka bunga yang dibebankan pada Anda akan dihitung harian.

Dalam sistem pembayaran kartu kredit, terdapat periode bebas bunga. Yakni, Anda dibebaskan dari bunga apabila melunasi tagihan sebelum tanggal jatuh tempo setiap bulannya. Apabila Anda melakukan pembayaran lewat dari jatuh tempo, maka bunga akan dihitung berdasarkan selisih hari pembukuan dan pembayaran.

Ini artinya, semakin cepat dan semakin besar jumlah yang Anda bayarkan, maka semakin murah bunga yang dibebankan. Tapi kalau Anda membayar dalam jumlah minimum maka Anda justru akan dibebankan bunga yang lebih besar. Bukannya untung, Anda justru dirugikan.

  1. Iuran yang Mahal

Biasanya bank penerbit kartu kredit akan memberikan bebas iuran tahunan selama satu atau dua tahun untuk menarik nasabah. Barulah di tahun berikutnya, nasabah menyadari betapa mahalnya iuran itu.

Tapi sebelum Anda menutup kartu kredit, cobalah untuk bernegosiasi kepada bank soal pembebasan biaya iuran. Biasanya bank akan mengabulkan permohonan tersebut bila Anda adalah pengguna yang termasuk aktif dengan kolektibilitas kredit yang baik.

  1. Rawan Disalahgunakan

Banyak terjadi kasus dimana data kartu kredit dijadikan senjata untuk membebankan pemilik dengan tagihan yang tidak digunakannya. Ada juga yang datanya curinya untuk dibuat kartu kredit duplikat yang digunakan oleh pelaku.

Tak hanya itu, misalnya Anda memberlakukan autodebet untuk membayar iuran bulanan untuk suatu layanan tertentu. Namun setelah Anda keluar, penyedia layanan tersebut masih saja melayangkan tagihan. Anda harus segera mencari tahu cara menutup kartu kredit untuk menghindari kerugian lebih besar.

Nah, bagaimana? Keempat alasan itu sepertinya cukup untuk membuat Anda berpikir untuk menutup kartu kredit Anda.

Ingin Menutup Kartu Kredit? Pastikan 7 Poin Ini Anda Perhatikan

Menutup kartu kredit yang benar memang bukanlah dengan cara yang asal-asalan. Ingat, meski kartu kredit Anda sudah hancur sekalipun, bank masih meminta tagihan rutin dan nama Anda masih terdaftar sebagai pihak yang tertagih. Kesal, bukan? Nah, inilah 7 poin yang harus Anda perhatikan.

  1. Jangan Bertindak Sendiri

Datangi pihak penerbit kartu kredit. Meski komunikasi via telepon bisa dilakukan, tapi sebaiknya datang ke bank terkait untuk menanyakan cara menutup kartu kredit kita. Kalau tidak sempat datang ke bank, tanyakan lewat e-mail. Gunanya, kita pegang data tertulis pembicaraan dengan pihak bank. Jadi kalau nanti ada masalah data itu bisa menjadi bukti bahwa kita telah berkomunikasi dengan pihak bank.

  1. Lunasi Semua Cicilan

Jangan berharap kartu kredit Anda ditutup bila Anda masih punya hutang atau cicilan. Ada lho orang yang cuma telepon ke bank minta kartu kreditnya ditutup doang tanpa melunasi cicilan.

Kalau belum melunasi cicilan tapi kartu kredit bisa ditutup, enak dong. Semua juga mau. Jadi, pastikan Anda tidak punya sisa hutang. Hal ini akan mempengaruhi data kita sebagai debitur di Bank Indonesia.

Kalau kita masih punya tunggakan dan ingin mengajukan kredit, misalnya kendaraan atau KPR, bakal susah. Sebab nama kita mungkin ada di daftar blacklist BI.

  1. Urus Annual Fee

Annual Fee adalah tagihan bulanan yang sering terlupakan setelah semua cicilan telah terbayarkan. Sebagian besar penerbit kartu kredit akan memberlakukan annual fee pasca satu tahun pemakaian. Jadi orang gak sadar bahwa ada biaya itu karena sebelumnya gak pernah bayar.

Saat menghubungi pihak bank, jangan lupa tanyakan soal annual fee ini. Coba rujuk kembali perjanjian di awal pembukaan kartu kredit soal annual fee, terutama kapan annual fee bakal dibebankan. Jika kita belum mencapai tahap periode itu dan mendapatkan tagihan, maka kita berhak melayangkan protes. Namun jika kita memang sudah tiba pada periodenya, maka kita tidak punya pilihan selain membayar.

  1. Bayar Juga Bunganya

Bunga tetap wajib dibayar apabila kita ingin menutup kartu kredit. Namun, bunga memang sering terlupakan. Oleh karena itu, agar tidak lupa, mintalah detail tagihan selengkap mungkin kepada pihak bank di awal proses penutupan.

Jadi kita tahu seluruh poin yang harus dilunasi sebelum menutup kartu kredit. Ini juga berguna kalau kita jarang pakai kartu kredit atau malah gak pernah pakai walau punya kartu kredit.

  1. Habiskan Reward

Reward biasanya memang diberikan kepada pengguna kartu kredit dalam bentuk poin. Pastikan kamu menghabiskan reward sebelum menutupnya. Sayang bukan jika hadiah di depan mata tidak diambil segera?

Reward yang berbentuk cashback berupa saldo kredit bisa dikembalikan dengan cara transfer. Namun jika biaya transfer lebih besar daripada saldo, mending gak usah minta.

  1. Batalkan Segala Pembayaran Otomatis

Jika Anda pernah melakukan pengaturan pembayaran otomatis untuk berbagai tagihan bulanan, maka jangan lupa untuk mengembalikan semua pembayaran tersebut ke mode pembayaran manual. Biasanya kartu kredit dapat digunakan untuk membayar otomatis tagihan rutin seperti listrik, air, atau televisi kabel. Kalau sudah menutup kartu kredit dan pengaturan itu belum dibatalkan, bisa ribut nanti dengan PLN atau PDAM.

  1. Simpan Semua Bukti

Dari tahap awal hingga akhir penutupan, kamu pasti melakukan beberapa transaksi dan proses. Simpan semua bukti transaksi dan proses itu sebagai senjata bila kelak kamu terlibat masalah soal penutupan kartu kredit.

Jika poin-poin di atas sudah kamu lakukan, maka penutupan kartu kredit tidak akan menemui hambatan. Walau kamu mungkin harus tetap sedikit berargumen dengan pihak bank, setidaknya kamu sudah tahu cara menutup kartu kredit sesuai prosedur yang benar.